Sejarah Awal Pembuatan Parfum. Sejarah parfum sudah ada sejak zaman Mesopotamia kuno kira-kira sekitar lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Pada zaman dahulu orang-orang menggunakan tanaman herbal dan rempah-rempah beserta bunga kemudian dicampurkan menjadi satu untuk membuat berbagai aroam. Dan selanjutnya pada pertengahan abad ke 15 parfum mulai dicampur minyak dan etanol. Parfum sendiri baru mengalami kemajuan yang sangat pesat pada abad ke 18 dengan munculnya berbagai macam aroma dan berbagai jenis botol yang berbentuk indah.
Kata "parfum" itu sendiri berasal dari bahasa Latin “per fume” yang artinya "melalui asap". Salah satu fungsi parfum pada awalnya digunakan dengan cara dibakar yaitu berupa dupa dengan aroma herbal yang biasa digunakan dalam acara perayaan ritual keagamaan.
Pada saat itu parfum berupa getah dan kemenyan yang dikumpulkan dari pepohonan. Yang pertama kali memasukkan parfum ke dalam budaya adalah bangsa Mesir diikuti oleh bangsa Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Botol parfum juga digunakan pertama kalinya di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir yang menemukan kaca untuk digunakan secara umum berupa gelas dan botol parfum.
Keahlian membuat parfum pertama kali dilakukan pada era Mesopotamio dan Mesir kuno dimana proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama yang kemudian disempurnakan lagi oleh bangsa Romawi dan Persia. Meskipun parfum juga ditemukan di India pada saat itu, namun kebanyakan wewangian itu berbentuk dupa bukannya cairan.
Seorang bangsa Arab Ahli kimia bernama Al-Kindi menulis sebuah buku berjudul ‘Book of the Chemistry of Perfume and Distillations’ (Buku Kimia dan Penyulingan Parfum) yang menguraikan mengenai parfum original. Buku tersebut dibuat pada abad ke-9, berisi lebih dari 100 formula minyak wangi cair, salep, dan obat. Selain itu juga berisi tentang 107 metode dan formula untuk pembuatan parfum serta peralatan yang diperlukan.
Adapula seorang ahli kimia Persia yang namanya sangat terkenal yaitu Ibnu Sina juga memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga dengan cara penyulingan/distilasi yang masih digunakan hingga saat ini. Sebelum cara penyulingan, sebagian besar parfum dengan aroma bunga dibuat dengan cara menumbuk kelopak bunga.
Pada tahun 1221 teknik pembuatan parfum dikenal di negara -negara Eropa barat, Para biarawati Santa Maria delle Vigne atau Santa Maria Novella di Florence Italia berhasil membuat resep parfum.
Pada tahun 1370 di bagian timur Hungaria Ratu Elizabeth memerintahkan untuk memproduksi parfum dengan campuran alkohol. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air Hungaria.
Pada tahun 1370 di bagian timur Hungaria Ratu Elizabeth memerintahkan untuk memproduksi parfum dengan campuran alkohol. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air Hungaria.
Teknik pembuatan parfum di Italia mulai dibawa ke Perancis pada abad ke 16 oleh Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato il fiorentino). Kemudian Rene meneliti dan membuat parfum di negara Perancis berdasarkan bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Berkatnya Perancis sekarang telah tumbuh dengan pesat menjadi produsen terbesar produk parfum dan kosmetik.
Produksi parfum original merupakan salah satu pendapatan utama negara Perancis, Oleh sebab itu pada abad ke-14 bagian selatan Perancis mulai membudidayakan bunga sebagai bahan baku parfum.
Di Jerman, seorang tukang cukur berkebangsaan italia bernama Giovanni Paolo Feminis pada tahun 1732 menciptakan parfum cair yang diberi nama “Aqua Admirabilis” yang Sekarang dikenal dengan nama “Eau de Cologne”.
Artikel terkait :
10 Parfum Pria Terbaik Yang Disukai Wanita
Dan sekarang ini parfum sudah mendunia, menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi masyarakat moderen, pabrik parfum original maupun parfum biang yang disebut dengan parfum refill sangat banyak dinegara eropa, yang pemasaranya menjangkau seluruh dunia.